MALANG - Noh Alam Shah menjadi bintang Arema Indonesia dengan memborong empat gol kemenangan timnya. Pelatih Miroslav Janu memuji permainan penyerang asal Singapura itu.
Alam Shah dalam mood yang sempurna sore itu. Penempatan posisi, determinasi, naluri, ketenangan, semuanya dimiliki sang kapten Arema. Bahkan, upaya PSPS mengganti kiper Dede Sulaiman kepada Fance Harianto tak mampu menghentikannya.
“Along bermain luar biasa. Tapi lawan memang bermain sangat bagus dan berani bermain terbuka. Babak pertama kita agak kesulitan karena lawan unggul lebih dulu. Beruntung pemain bisa menguasai keadaan dan membalikkan skor,” ucap Janu.
Walau memang, Arema bukannya tanpa cacat. Bek kanan yang ditinggalkan Zulklifly Syukur karena akumulasi kartu kuning, menjadi titik lemah Singo Edan. Dua pemain yang dipasang bergantian, Benny Wahyudi dan Juan Revi, tak menutupi keroposnya sektor kanan.
Dari sinilah gelandang maupun striker PSPS lebih efektif dalam menusuk jantung pertahanan Arema. Miro mengakui pergantian Benny Wahyudi kepada Juan Revi karena permainan bek tim nasional itu kurang maksimal. Sehingga ia pun melakukan perjudian dengan menempatkan Revi yang sejatinya gelandang bertahan.
Sayang pertandingan dicederai aksi mogok pemain PSPS selama enam menit setelah lahirnya gol kedua Arema. Pemain tamu menganggap Noh Alam Shah dalam posisi offside sebelum menyambar umpan Muhammad Ridhuan. Namun wasit Mardi tetap mengesahkan gol.
Keputusan wasit sudah tepat. Saat M Ridhuan melepas umpan, Along dalam posisi on side, walau saat menendang bola ia sudah berdiri di belakang pemain bertahan lawan. Setelah sempat mogok dan bergerombol di pinggir lapangan, pemain PSPS akhirnya bersedia meneruskan laga.
Babak kedua permainan tetap berlangsung menarik. Walau ketinggalan dan mendapat tekanan tuan rumah, tim berjuluk Asykar bertuah terus melakukan penetrasi. Berulang kali peluang sempat tercipta, walau ujungnya tidak bisa dikonversi menjadi gol.
Kubu PSPS mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit. Mereka tetap bersikukuh gol kedua Along berbau offside. Selain menganggap gol tersebut ‘tak halal’, pelatih Abdulrahman Gurning juga menyebut banyak keputusan tidak fair.
Misalnya gol yang sempat dicetak PSPS di penghujung babak kedua. Ia menilai wasit salah dalam mengambil keputusan karena pemainnya on side. “Permainan sebenarnya berlangsung bagus. Kedua tim sama menyerang. Tapi kami banyak dirugikan keputusan wasit,” kata Gurning selepas laga.
Menurut versinya, seharusnya skor imbang lebih objektif jika saja wasit bisa berlaku adil di lapangan. Dengan hasil ini, PSPS tetap berkutat di papan bawah klasemen. Sedangkan Arema FC mengoleksi 37 poin dan sementara merangsek ke urutan kedua menyalip Semen Padang.
sumber : http://bola.okezone.com/read/2011/04/15/49/446588/49/janu-along-sangat-luar-biasa
Jumat, 15 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar