Kamis, 07 April 2011

Posisi Persija Kritis

JAKARTA – Status Persija Jakarta kritis di papan atas klasemen Djarum Indonesia Super League (DISL) 2010/2011. Macan Kemayoran hanya berbagi angka satu setelah bermain tanpa gol saat menjamu Persiwa Wamena di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Rabu (6/4/2011).

Persija memang kembali menunjukkan performa labil di putaran kedua ini. Macan Kemayoran terlambat panas dan gagal memanfaatkan beberapa peluang emas. Bambang Pamungks dkk kesulitan menembus pertahanan Persiwa pada awal pertandingan. Mereka baru menemukan bentuk permainan apik pada menit ke-20. Namun, heading Greg Nwokolo hanya membentur mistar gawang tiga menit kemudian.

Pelatih Persija Rahmad Darmawan (RD) mengungkapkan, pemainnya terlalu terburu-buru dalam menerapkan taktik dan strategi di lapangan. Efeknya, alur bola dari lini tengah tersendat. “Performa kami memang tidak maksimal. Laju bola dari tengah tidak berjalan baik. Kami juga bermain terlalu lambat, bahkan terkesan terburu-buru. Mereka melepaskan crossing sebelum mendapatkan momen,” ungkapnya.

Padahal, tambahan tiga angka saat menjamu Persiwa sebenarnya dapat digunakan Persija untuk mengatasi krisis identitas. Persija sempat melempem saat melakukan eksperimen pada laga sebelumnya. Persija sempat ditaklukkan 1-4 oleh tuan rumah Persijap Jepara. Hasil seri 1-1 juga didapat saat menjamu Persipura Jayapura. Macan Kemayoran saat itu mengaku sedang mencari komposisi ideal untuk meredam laju Boaz Solossa dkk.

RD memaparkan, tambahan satu angka seusai menghadapi Persiwa semakin memberatkan beban tim. Sebab, Persija sedang berjuang membuka peluang juara DISL musim ini. “Hasil tidak maksimal memang kami raih di dua home terakhir. Kondisi ini membuat langkah kami semakin sulit ke depan. Kami harus bekerja lebih keras jika ingin merebut gelar juara,” ujarnya.

Tambahan satu angka, memang membuat posisi Bambang dkk tetap terpaku di urutan ketiga. Mereka hanya mengumpulkan nilai 34 dari 19 laga atau terpaut satu angka dari runner up Semen Padang dengan jumlah laga sama. Jurang angka tetap tercipta dengan pimpinan klasemen Persipura Jayapura yang sudah mengoleksi nilai 41 dari 19 laga.

Padahal, Macan Kemayoran seharusnya on fire setelah terbebas dari problem krisis finansial. Persija mendapatkan suntikan APBD senilai Rp10 miliar dan beban tunggakan gaji pemain selama empat bulan sudah dilunasi, termasuk kekurangan down payment (DP) 15%.

“Peluang juara kami menjadi semakin kecil apabila tim tetap kesulitan mencetak gol. Masalah ini sangat komplek, bukan hanya tanggung jawab lini depan saja,” ujar striker Persija Bambang Pamungkas.

Sementara itu, tambahan satu angka juga tidak berpengaruh signifikan atas Persiwa Wamena. Tim berjuluk Badai Pegunungan Tengah saat ini tetap terkunci di urutan tujuh dengan nilai 28 dari 19 laga. Mereka hanya kalah produktivitas gol dari Sriwijaya FC. Namun, apresiasi tetap diberikan Pelatih Persiwa Suharno kepada anak asuhnya. Sebab, timnya banyak mengandalkan pemain muda.

“Motivasi pemain sangat luar biasa. Mereka bisa memanfaatkan situasi krisis Persija. Pemain berhasil mempertahankan permainan saat lawan frustasi mencetak gol,” kata Suharno

0 komentar:

Posting Komentar