MALANG - Harapan Arema FC untuk lolos dari fase grup Liga Champion Asian (LCA) semakin tipis. Jelang pertarungan kontra Shandong Luneng di Shandong Sport Centre, China, kondisi tim asuhan Miroslav Janu semrawut.
Kelengkapan tim terancam karena faktor teknis maupun non teknis. Pastinya, dua penjaga gawang yang juga kakak beradik Kurnia Meiga dan Ahmad Kurniawan tidak bisa terbang ke Negeri Tirai Bambu.
Ahmad Kurniawan masih belut fit dari cederanya, sedangkan Kurnia Meiga kehilangan paspor. Lebih tragis lagi, pihak China hanya meloloskan visa kepada 17 pemain dari 28 pemain yang diajukan pihak Singo Edan.
Striker Noh Alam Shah pun dikabarkan tidak bisa ikut karena paspornya juga raib. Praktis, kondisi sangat menganggu skenario yang disusun Miroslav Janu. Posisi kiper pun dipersiapkan secara darurat.
Rencananya Senin (18/4/2011) pagi ini Arema mendadak mengurus kelengkapan imigrasi dua kiper cadangan, Syaifudin dan Aji Saka. Jika beres, maka keduanya bakal menyusul ke China pada Selasa (19/4/2011) atau sehari sebelum laga.
Tapi jika pengurusan kelengkapan imigrasi gagal atau molor, maka Arema dipastikan tidak mempunyai kiper di laga nanti. Mau tak mau Miro, sapaa Miroslav Janu, harus menugaskan salah satu pemainnya di bawah mistar.
"Kondisi yang sangat tidak nyaman. Kita dirugikan karena pemerintah China hanya meloloskan visa untuk 17 pemain. Ketika ada pemain absen, kita tak bisa mengganti dengan pemain lain," kata Media Officer Arema FC Sudarmaji, kemarin.
Pada pertemuan pertama di Stadion Kanjuruhan lalu, Arema yang masih menjadi juru kunci klasemen Grup G berhasil menahan imbang Shandong Luneng 1-1. Shandong sendiri berada di urutan ketiga dengan empat angka.
Laga menjamu Arema tampaknya dimanfaatkan benar oleh pemilik kandang karena menjadi kesempatan emas mendulang angka sempurna. Maklum, dibanding tim lain yakni Cerezo Osaka dan Jeonbuk Hyundai Motors, Singo Edan dipandang menjadi tim terlemah.
Bahkan pada pertemuan di Malang lalu Shandong tidak membawa sejumlah pemain intinya karena percaya diri bisa mengatasi Arema. Memang secara kualitas tim ini lebih unggul dibanding Arema yang membutuhkan hadiah pinalti untuk bisa menyamakan skor.
Kehilangan besar lainnya bagi Arema adalah hilangnya Noh Alam Shah yang tak bisa berangkat ke China. Sangat disayangkan, karena dia tampil impresif di pekan-pekan terakhir dengan menciptakan enam gol di dua laga kompetisi reguler.
"Terpaksa Dendi Santoso akan diberangkatkan menyusul. Visanya akan diurus Senin bersama Syaifudin dan Aji Saka. Semoga Selasa bisa berangkat walau dari sisi stamina kurang bagus karena terlalu mendadak," tandas Sudarmaji.
sumber : http://bola.okezone.com/read/2011/04/17/50/446951/arema-krisis-kiper
Minggu, 17 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar